Buah mangga selama ini dikenal kaya serat. Bagi masyarakat yang
mengkonsumsi mangga, kebanyakan hanya tahu manfaatnya untuk melancarkan
pencernaan dalam tubuh. Padahal, kandungan buah mangga cukup banyak.
Di antaranya, mangga dapat membangkitkan selera makan karena kombinasi kadar gula tinggi dengan rasa asam. Selain itu, mangga banyak mengandung protein, lemak, vitamin, mineral dan macam-macam asam, tannin, zat warna dan zat volatile.
Di antaranya, mangga dapat membangkitkan selera makan karena kombinasi kadar gula tinggi dengan rasa asam. Selain itu, mangga banyak mengandung protein, lemak, vitamin, mineral dan macam-macam asam, tannin, zat warna dan zat volatile.
Menurut salah seorang pedagang tanaman unggul,
Made Supala, Jumat (11/3) kemarin, selama ini di lapangan dari data
hasil penjualannya tanaman jenis mangga unggul sangat diminati
masyarakat. Apalagi, saat pameran pengunjung lebih banyak memilih bibit
mangga yang unggul. Pengertian unggul adalah bibit mangga sesuai
jenisnya dan dapat tumbuh baik. Waktu berbuahnya sangat cepat, hanya
dalam umur tertentu saja sudah berbuah.
“Karena keunggulan cepat berbuah dan dapat hidup
bagus inilah bibit mangga unggul digemari masyarakat. Di samping itu,
khasiat buah mangga sangat bagus untuk kesehatan tubuh. Buah mangga
sebagai sumber energi dan serat. Dari beberapa literatur, beberapa
senyawa asam (terutama asam sitrat) berkontribusi terhadap rasa asam,
berkisar 0,13 - 0,71 persen. Kombinasi kadar gula tinggi dan rasa asam
itulah yang menyebabkan mangga dapat merangsang selera makan.
Selain air dan karbohidrat (termasuk di dalamnya serat), mangga juga mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, macam-macam asam, tanin, zat warna, dan zat volatile,” katanya sambil menegaskan, kandungan zat volatil inilah yang memberikan aroma harum khas pada mangga. Di samping itu, buah mangga mengandung vitamin A, C, dan B kompleks terutama B1,B2, B3, dan B6. Mangga muda mengandung vitamin C lebih tinggi daripada mangga matang, tapi kadar vitamin A-nya lebih rendah.
Selain air dan karbohidrat (termasuk di dalamnya serat), mangga juga mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, macam-macam asam, tanin, zat warna, dan zat volatile,” katanya sambil menegaskan, kandungan zat volatil inilah yang memberikan aroma harum khas pada mangga. Di samping itu, buah mangga mengandung vitamin A, C, dan B kompleks terutama B1,B2, B3, dan B6. Mangga muda mengandung vitamin C lebih tinggi daripada mangga matang, tapi kadar vitamin A-nya lebih rendah.
Mangga juga mengandung mineral, kalsium, besi,
magnesium, fosfor, potasium, sodium, seng, tembaga, mangan, dan
selenium. Keuntungan lain, rasio antara Na dan K rendah, sehingga aman
dikonsumsi penderita darah tinggi. Kadar pati mangga masak lebih sedikit
daripada mangga mentah karena telah banyak diubah menjadi gula. Serat
pangan jadi bagian dari karbohidrat, terutama selulosa dan pektin.
Supala menegaskan, untuk budi daya mangga
sangatlah mudah. Bahkan, untuk tanaman mangga unggul cukup dibudidayakan
dengan menggunakan media pot (tabulampot). Dalam umur enam bulan saja
sudah mulai berbuah. “Namun ingat, untuk memerawat tabulampot memang
mudah sekali, hanya saja perlu disiplin dan ketelatenan.
Media yang terbatas menyebabkan pemiliknya harus selalu berinteraksi dengan tanaman dalam pot tersebut. Maksudnya, tabulampot yang kurang air, mesti diberikan air. Kalau tanah atau campuran medianya sudah tidak lagi produktif, maka sepatutnya diisi pupuk. Memang kelihatan perawatannya sangat sepele, tapi kalau tidak memahami tanaman dan media maka akan berdampak pada pertumbuhan tanaman,” katanya.
Media yang terbatas menyebabkan pemiliknya harus selalu berinteraksi dengan tanaman dalam pot tersebut. Maksudnya, tabulampot yang kurang air, mesti diberikan air. Kalau tanah atau campuran medianya sudah tidak lagi produktif, maka sepatutnya diisi pupuk. Memang kelihatan perawatannya sangat sepele, tapi kalau tidak memahami tanaman dan media maka akan berdampak pada pertumbuhan tanaman,” katanya.
Supala menambahkan, untuk tanaman dalam pot pas
apabila lahan yang dimiliki sempit. Hanya menggunakan media yang
ditempatkan pada sebuah drum atau ember besar sudah menjadi alat untuk
budi daya tanaman. Hanya saja, dalam kesederhanaan perawatan, petani
atau penghobi tabulampot harus mengerti dan memahami sistem perawatan
yang benar.
Misalkan, sistem pemupukan, banyak sekali petani atau penghobi tidak tahu cara memberikan pupuk yang pas. Misalkan, saat kapan diberikan pupuk bunga atau buah, saat kapan juga diberikan pupuk pertumbuhan batang, daun dan lainnya. “Mereka hanya mengetahui pupuk, begitu saja sedangkan fungsinya dan pupuk jenis apa diberikan belum banyak yang tahu,” katanya.
Misalkan, sistem pemupukan, banyak sekali petani atau penghobi tidak tahu cara memberikan pupuk yang pas. Misalkan, saat kapan diberikan pupuk bunga atau buah, saat kapan juga diberikan pupuk pertumbuhan batang, daun dan lainnya. “Mereka hanya mengetahui pupuk, begitu saja sedangkan fungsinya dan pupuk jenis apa diberikan belum banyak yang tahu,” katanya.
Foto Buah Unggul, artikel dikutip dari bisnis bali, 12 Peb 2011.