MESKI kini berjibun jenis bibit buah unggul ditawarkan di pasaran, ternyata masyarakat telah mampu memilih, mana bibit unggul yang memiliki nilai pulus dan mana yang tidak, terutama dari segi ekonomi. Apalagi bagi kalangan petani, mereka tentu akan memiliih bibit yang hasilnya (buah-red) diminati pasar. Seperti dikatakan pemilik Stan Buah Unggul, Made Supala di pameran Bali Expo'07.
Menurut Supala, bibit buah unggul yang kini banyak dicari masyarakat adalah
bibit lengkeng, srikaya dan jambu citra. Mengingat kedua tanaman buah ini
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Contohnya lengkeng yang hidup di
dataran rendah dalam waktu setahun sudah mulai berbuah. Bahkan, kalau sudah
berbuah rata-rata lahan per hektar mampu menghasilkan lengkeng senilai Rp 300
juta/tahun.
''Bibit lengkeng ini pada umumnya dibeli oleh kalangan petani dari luar
Bali. Mereka membeli dalam dalam jumlah besar,'' tambahnya. Di stan
tersebut ditawarkan bibit srikaya yakni srikaya jumbo dan srikaya nanas. Untuk
srikaya jumbo yang merupakan varitas baru dari Australia yang telah dibibitkan
di Bali.
Untuk srikaya nanas, kelebihannya adalah selain buahnya besar, bijinya
sedikit dan daging buahnya legit dan wangi.
Sama halnya dengan jambu citra. Menurut Supala, kelebihannya selain tak
berbiji, dagingnya padat. Apabila dipecahkan pakai tangan tidak bisa. Bahkan
dari segi rasa paling manis karena memiliki kandungan gula 13 driks,
sedangkan tebu 18 driks, jadi setingkat di bawah tebu.
Dikatakannya, pihaknya selama ini telah melakukan pembibitan tanaman buah di
Singaraja, sedangkan pemasarannya selain di Bali, juga ke seluruh
Indonesia. Selain bibit buah, pihaknya juga menyediakan aneka jenis tanaman
hias. ''Sebagai bentuk layanan kepada konsumen, kami pun terkadang memberikan
konsultasi, terutama dalam hal cara menanam maupun pemeliharannya,'' ujarnya.
Selain itu, tambahnya di Bali khususnya Singaraja terkenal dengan mangga
legong (amplemsari-red) yang tak pernah mengenal musim dalam berbuahnya,
sehingga harganya tidak pernah jatuh. Mangga ini tak hanya dikenal di Bali,
melainkan wisatawan mancanegara pun menyukainya. Karena selain daging buahnya
kenyal, rasanya manis dan ada sedikit rasa kecutnya, sehingga tidak cepat bosan
bagi yang memakannya.
Foto Buah Unggul, artikel dikutip dari Balipost, 10 Des 2007.